Koordinasi dengan Sekolah, Bawaslu Agam Harap Kualitas Partisipasi Pemilih Pemula Meningkat di Pemilu 2024
|
Agam – Memaksimalkan pengawasan pemutakhiran daftar pemilih berkelanjutan (PDPB), Bawaslu Kabupaten Agam lakukan koordinasi dengan beberapa sekolah.
Koordinasi dilakukan dengan mengunjungi SMK 1 Matur, Pondok Pesantren MTI Pasia, Pondok Pesantren MTI Canduang dan Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia
Koordinasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada ASN tentang netralitas ASN dan pelajar sebagai pemilih pemula agar ikut berpartisipasi demi suksesnya Pemilu serentak Tahun 2024.
Pihak Sekolah menyambut baik upaya Bawaslu Kabupaten Agam dalam memberikan pendidikan politik kepada para siswa sebagai generasi muda untuk perlu memahami dan menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu dan Pemilihan Serentak yang akan berlangsung pada Tahun 2024.
Okta Muhlia selaku Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubal Bawaslu Kabupaten Agam mengatakan bahwa koordinasi ini secara berkelajutan akan dilaksanakan oleh Bawaslu Kabupaten Agam ke Sekolah Menengah Atas dan sederajat lainnya di Kabupaten Agam.
Hal ini merupakan upaya yang dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten Agam dalam memaksimalkan pengawasan terhadap pemutakhiran daftar pemilih berkalanjutan kategori pemilih pemula
“Salah satu sasaran pemilih potensial yang membutuhkan perhatian dalam setiap penyelenggaraan pemilu adalah pemilih pemula “ ungkap Lia sapaan akrabnya
Lia juga menambahkan bahwa pemilih pemula adalah segmen yang harus dengan serius digarap dalam waktu jangka panjang. Caranya dengan melakukan pendataan dan bersiap melakukan pelayanan perekaman KTP elektronik.
"Senada dengan hal tersebut , data pemilih ini juga selaras dengan adanya kegiatan pembaharuan rekapitulasi data pemilih berkelanjutan yang dilakukan oleh KPU. Semua pihak diharapkan dapat memberikan masukan untuk penyempurnaan dalam daftar pemilih tersebut “tutup Lia.
Selain itu, konten pendidikan politik yang disajikan di media sosial juga harus berdampak positif serta ramah terhadap anak-anak serta remaja.
Oleh sebab itu pendidikan politik dan demokrasi untuk Pemilu di Tahun 2024 harus diolah betul dalam bentuk sosialisasi pendidikan politik dan demokrasi secara langsung maupun lewat media sosial.